KONSEP KOPERASI SOSIALIS
Konsep koperasi
sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang
perencanaan nasional. sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan
secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi
yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan
publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran penting lain koperasi ialah sebagai wahana untuk
mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan untuk mencapai tujuan
sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi
merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem
sosialis-komunis.
Tampilan terpenting koperasi-koperasi sosialis adalah
bahwa mereka diciptakan oleh ideolog-ideolog sosialis non-Marxis dan oleh gerakan-gerakan
politik non-komunis. Mereka bukan hasil inisiatif pemerintah, seperti dilakukan
kolektif-kolektif komu¬nis, meskipun mereka mungkin didukung oleh negara, dan
mereka tidak mendorong satu perang revolusioner tetapi lebih-kurang kedamaian
di dalam satu sistem kapitalis. Acuan utamanya adalah Kibbutz dari Israel,
pengalaman desa Ujamaa di Tanzania, dan koperasi-koperasi Mondragon di Spanyol.
Koperasi-koperasi sosialis ini masih ditandai
perbedaan dari koperasi-koperasi model Rochdale. Pertama, mereka mengoposisi
pemilikan pribadi dan praktek-praktek kapitalistik di dalam operasi-operasi
mereka. Mereka melayani multifungsional. Melnyk menggambarkan ini sebagai
“komunitas-komunitas koperasi betul-betul beroperasi pada prinsip-prinsip
sosialis dalam satu ling¬kungan non-sosialis.”
Secara ideologis dia menempatkan mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik liberal.
Secara ideologis dia menempatkan mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik liberal.
Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan
koperasi-koperasi buruh Mondragon dijelaskan dalam arti keberadaan mereka
sebagai bagian integral masyarakatnya, diterima sebagai pelopor untuk
nasionalisme ketimbang sosialisme, sementara menjadi suatu minoritas yang tidak
mengancam sistem kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau imajinasi dan
diterima komunitas pendu-kungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka
mengembangkan satu keseimbangan keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi
sosialis internal (di dalam) dan realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana
mereka harus bersaing. Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah
bahwa sementara mereka menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat
lebih terintegrasi dari sebuah minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata
Melnyk mereka “menunjukkan dirinya sendiri menjadi sebuah individual ketimbang
satu jawaban publik terhadap kapitalisme.
KONSEP KOPERASI KAPITALIS
Kapitalisme tidak memiliki suatu definisi universal
yang bisa diterima secara luas, namun secara umum merujuk pada satu atau
beberapa hal berikut:
Sebuah sistem yang mulai terinstitusi di Eropa pada
masa abad ke-16 hingga abad ke-19 – yaitu di masa perkembangan perbankan
komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak
sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan
benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan tenaga manusia,
pada sebuah pasar bebas di mana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran,
demi menghasilkan keuntungan di mana statusnya dilindungi oleh negara melalui
hak pemilikan serta tunduk kepada hukum negara atau kepada pihak yang sudah
terikat kontrak yang telah disusun secara jelas kewajibannya baik eksplisit
maupun implisit serta tidak semata-mata tergantung pada kewajiban dan
perlindungan yang diberikan oleh kepenguasaan feodal.
Teori yang saling bersaing yang berkembang pada abad
ke-19 dalam konteks Revolusi Industri, dan abad ke-20 dalam konteks Perang
Dingin, yang berkeinginan untuk membenarkan kepemilikan modal, untuk
menjelaskan pengoperasianpasar semacam itu, dan untuk membimbing penggunaan
atau penghapusan peraturan pemerintah mengenai hak milik dan pasaran.
Pengertian Lain dari Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.
Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.
Ciri-ciri Kapitalisme:
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit) .
Istilah kapitalisme berarti kekuasaan ada di tangan kapital, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini. Terdapat tiga unsur penting dalam kapitalisme: pengutamaan kepentingan pribadi (individualisme), persaingan (kompetisi) dan pengerukan kuntungan. Individualisme penting dalam kapitalisme, sebab manusia melihat diri mereka sendiri bukanlah sebagai bagian dari masyarakat, akan tetapi sebagai “individu-individu” yang sendirian dan harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. “Masyarakat kapitalis” adalah arena di mana para individu berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar. Ini adalah arena pertarungan sebagaimana yang dijelaskan Darwin, di mana yang kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan termusnahkan, dan tempat di mana kompetisi yang sengat mendominasi.
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit) .
Istilah kapitalisme berarti kekuasaan ada di tangan kapital, sistem ekonomi bebas tanpa batas yang didasarkan pada keuntungan, di mana masyarakat bersaing dalam batasan-batasan ini. Terdapat tiga unsur penting dalam kapitalisme: pengutamaan kepentingan pribadi (individualisme), persaingan (kompetisi) dan pengerukan kuntungan. Individualisme penting dalam kapitalisme, sebab manusia melihat diri mereka sendiri bukanlah sebagai bagian dari masyarakat, akan tetapi sebagai “individu-individu” yang sendirian dan harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. “Masyarakat kapitalis” adalah arena di mana para individu berkompetisi satu sama lain dalam kondisi yang sangat sengit dan kasar. Ini adalah arena pertarungan sebagaimana yang dijelaskan Darwin, di mana yang kuat akan tetap hidup, sedangkan yang lemah dan tak berdaya akan terinjak dan termusnahkan, dan tempat di mana kompetisi yang sengat mendominasi.
Dalam konteks yang hampir sama muncul paham
Neoliberalisme yang juga dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal mengacu pada
filosofi ekonomi-politik yang mengurangi atau menolak campur tangan pemerintah
dalam ekonomi domestik. Paham ini memfokuskan pada metodepasar bebas,
pembatasan yang sedikit terhadap perilaku bisnis dan hak-hak milik pribadi.
Dalam kebijakan luar negeri, neoliberalisme erat
kaitannya dengan pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politis,
menggunakan tekanan ekonomi, diplomasi, dan/atau intervensi militer. Pembukaan
pasar merujuk pada perdagangan bebas.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik multilateral, melalui berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO dan Bank Dunia. Ini mengakibatkan berkurangnya wewenang pemerintahan sampai titik minimum. Neoliberalisme melalui ekonomi pasar bebas berhasil menekan intervensi pemerintah (seperti paham Keynesianisme), dan melangkah sukses dalam pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Untuk meningkatkan efisiensi korporasi, neoliberalisme berusaha keras untuk menolak atau mengurangi kebijakan hak-hak buruh seperti upah minimum, dan hak-hak daya tawar kolektif lainnya.
Neoliberalisme secara umum berkaitan dengan tekanan politik multilateral, melalui berbagai kartel pengelolaan perdagangan seperti WTO dan Bank Dunia. Ini mengakibatkan berkurangnya wewenang pemerintahan sampai titik minimum. Neoliberalisme melalui ekonomi pasar bebas berhasil menekan intervensi pemerintah (seperti paham Keynesianisme), dan melangkah sukses dalam pertumbuhan ekonomi keseluruhan. Untuk meningkatkan efisiensi korporasi, neoliberalisme berusaha keras untuk menolak atau mengurangi kebijakan hak-hak buruh seperti upah minimum, dan hak-hak daya tawar kolektif lainnya.
Neoliberalisme bertolakbelakang dengan sosialisme,
proteksionisme, dan environmentalisme. Secara domestik, ini tidak langsung
berlawanan secara prinsip dengan poteksionisme, tetapi terkadang menggunakan
ini sebagai alat tawar untuk membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Neoliberalisme sering menjadi rintangan bagi perdagangan adil dan
gerakanlainnya yang mendukung hak-hak buruh dan keadilan sosial yang seharusnya
menjadi prioritas terbesar dalam hubungan internasional dan ekonomi.
PERBEDAAN
KOPERASI SOSIALIS DAN KAPITALIS
Antara
koperasi dibawah kapitalisme dan koperasi yang bersifat sosialis terdapat
perbedaan yang besar. Perbedaan itu antara lain terlihat dalam hubungan hak
milik. Dalam koperasi yang bersifat sosialis, misalnya koperasi produksi
pertanian, tanah dan alat-alat produksi lainnya yang pokok adalah milik
kolektif, milik dari koperasi yang bersangkutan, keadaan nama tidak mungkin
terdapat dalam koperasi dibawah kapitalisme. Pengkoperasian serupa itu hanya
mungkin terjadi sesudah perubahan tanah (landreform) selesai seluruhnya. Usaha
inipun perlu dilakukan bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkat kesadaran kaum
tani, dan harus atas dasar sukarela, tidak boleh dipaksakan. Tingkat pertama,
misalnya, dibentuk dikalangan kaum tani organisasi saling membantu dalam
produksi pertanian. Organisasi ini sudah mengandung bibit-bibit sosialisme.
Tingkat kedua, diorganisasi koperasi produksi pertanian yang bersifat setengah
sosialis, yaitu koperasi pertanian tingkat rendah, tanah dimasukkan sebagai
saham, karena tanah dan alat-alat produksi lainnya masih merupakan milik
perorangan. Tingkat ketiga, ialah dibentuknya koperasi tingkat tinggi yang bersifat
sosialis, dimana tanah dan alat-alat produksi lainnya yang pokok sudah diubah
dari milik perseorangan menjadi milik kolektif.
Daftar Pustaka :
Titanium Daith Jewelry - The Art of Art - TITNIA.COM
BalasHapus"Titan's Jewelry" is a collection guy tang titanium toner of bronze and silver jewelry titanium knife from Italy, including the ford focus titanium hatchback bronze, bronze, and bronze rings babyliss pro nano titanium curling iron of the Gods titanium nitride in