Senin, 24 Desember 2012

TULISAN 8


BISNIS INTERNASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG
Studi bisnis internasional mulai berkembang sejak akhir PD II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen. Salah satu disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional, adalah ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang membedakan antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan bisnis internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi antar Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku (perusahaan)yang memainkan peran dalam bisnis internasional.
Dimasa lalu bisnis internasional tidak berkembang dengan pesat dikarenakan alas an-alasan berikut: PD II hanya dikenal sebagai era kehancuran dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi ekonomi serta kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950. Strategi kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa keterlibatan manajerial. Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Meningkatnya kegiatan bisnis internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan semakin berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru merdeka. Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori oleh AS dan Negara-negara industri barat lainnya. Selanjutnya Pang Lay Kim, dalam bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”, mengatakan bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai awal 1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk memasuki pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya perdagangan internasional dalam arti kegiatan ekspor-impor, investasi antar Negara juga mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan baik negara maupun swasta, secara pesat telah melanggar batas-batas nasional dan sering mengabaikan hambatan-hambatanpolitik dan ekonomi tradisional.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain berusaha memanfaatkan peluang pasar bebas untuk tetap mempertahankan produksi skala masal, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar baru dan memperluas pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Kegiatan perusahaan-perusahaan tersebut dimungkinkan oleh strategi nasional suatu Negara. Dalam hal ini contoh yang menarik adalah usaha kerjasama antara Negara eropa untuk melakukan integrasi ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan tarif baru di MEE bagi barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan potensial pasaran missal baru telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.

Perkembangan investasi luarnegeri juga, menggambarkan adanyta pergeseran dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan mendahulukan kegiatan investasi langsung di luar perdagangan ekspor-impor dan investasi portofolio, dimana perusahaan asing langsung terlibat dalam masalah-masalah internal Negara-negara yang dimasukinya. Apa keuntungan bagi Negara yang bersangkutan?
Perkembangan bisnis internasional tidak lepas dari perkembangan ekonomi dan perdagangan internasional. Dalam perdagangan internasional tejadi perkembangan dari konsep absolute advantage kepada konsep comparative advantage, adanya pergeseran strategi dari bentuk kegiatan perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal langsung maupun tidak langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin memberi peluang bagi usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional, perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya dari pasar local ke pasar dunia. Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis internasional, adalah:
            Dari segi pertumbuhan ekspor, produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin terbatas. Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi produk-produk mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya perusahaan-perusahaan AS ke pemasaran internasional adalah
1.    Terdorong oleh melemahnya kesempatan pemasaran di dalam Negara.
2.    Perusahaan-perusahaan AS melakukan perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk mereka di Negara lainnya.
3.    Adanya peralihan dari dua actor menjadi multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku bisnis internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS, kemudian ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri kedalam kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan multinasional.
Perkembangan bisnis internasional dari bentuk klasik yakni strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung. Strategi perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana perusahaan-perusahaan tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti ada pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI BISNIS INTERNASIONAL
Menurut Rugman dan Hodgetss ”International business is the study of transactions taking place across national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals and organizations”.
Menurut Griffin dan Pustay “Internatioal business transactions between parties from more than one country is part of international business”.
Ball dan Wendell “Bisnis internasional merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa”.
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.
Beberapa Pengertian Bisnis Berdasarkan Ruang Lingkup
·         Bisnis Domestik yaitu bisnis yang secara nyata ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri.
·         Bisnis Internasional yaitu bisnis yang bertindak lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bikan sekedar pemasaran ekspor akan tetapi jauh terlibat dalam lingkingan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan usaha.
·         Bisnis Multinasional yaitu bisnis yang dimulai dengan memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan lalu perusahaan menyadari perbedaan dan keuikan lingkungan dalam negara tadi dan menentukan peranan baru untuk hal itu sendiri, melakukan adaptasi pemasaran perusahaan pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara itu.
·         Bisnis Global atau Transnasional yaitu bisnis yang memfokuskan pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global dan melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik berbeda dalam setiap negara.
2.2 RUANG LINGKUP BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional bersifat luas dan multidimensional, maka pelaku bisnis/ perusahaan perlu memiliki kawasan yang luas dalam menjalankan kegiatannya. Seperti yang dikatakan Pang Lay Kim, bahwa bisnis internasional merupakan arena bagi hampir semua unsur seperti politik, ekonomi dan diplomasi. Hubungan internasional secara nyata ikut berperan, mempengaruhI dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis internasional.
           Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis internasional meminjam beberapa disiplin akademis termasuk ekonomi internasional, antropologi budaya dan ilmu politik. Oleh karena itu, studi bisnis internasional biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut:
·         Operasi perusahaan dalam negeri di luar negeri (investasi)
·         Perdagangan ekspor dan impor. Bidang studi ini telah sejak lama menarik para ekonom, karena arus perdaangan internasional memiliki dampak besar bagi pembangunan dan kegiatan ekonomin lokal.
·         Manajemen perbandingan. Membandingkan perusahaan dalam dan luar negeri.
Perbandingan sistem ekonomi. Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan internasional dan manajemen internasional.
Kegiatan perusahaan multinasional di Negara-negara lain, tidak berbeda jauh dari kegiatan pemasaran internasional sebagai sub fungsi dari bisnis internasional. Phillips kotler, membedakan strategi-strategi perusahaan dalam pemasaran internasional sebagai berikut:
  • Kegiatan ekspor yang terdiri atas ekspor langsung dan tidak langsung
  • Kegiatan usaha patungan yang terdiri atas: Usaha patungan pemilikan, penanaman modal asing bergabung dengan penanaman modal dalam negeri
  • Investasi langsung, dalam bentuk investasi perakitan atau fasilitas manufakturing asing


2.3 LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL
·         Bisnis Internasional
Dalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial-budaya politik dan kedaulatan hukum. Konsep kepentingan nasional dan pandangan hidup masyarakat setiap Negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bias secara bebas mengendalkikan seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah. Perbedaan kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan rumah.
·         Kedaulatan nasional
Kehidupan nasional suatu negara jelas berbeda dengan kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara, meskipun tidak tertutup kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar negara. Seperti apa yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu negara bangsa secara khas memiliki sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai.
Oleh karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran negara lain, kemampuan untuk memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehisdupan setempat perlu dimiliki oleh perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan negara tersebut sangat diperlukan dalam perumusan strategi perusahaan.
Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan. Dengan kata lain masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan kedaulatan suatu bangsa.
Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah. Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu, interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.
·         Aspek Sosial-Budaya
Perbedaan struktur sosial budaya, yang mirip hasil produk budaya masyarakat maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional. Suatu perusahaan asing secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara asalnya, yang berlainan dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.Aspek sosial budaya ini dapat mempengaruhi fungsi-fugsi manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan strategi perusahaan. Banyak ccontoh bisa dikemukakan, tetapi yang jelas perusahaan multinasional sebaiknya menyesuaikan strateginya dengan sistem sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi sosial budaya dimaksudkan untuk mengurangi resiko konflik atau pertentangan sosial budaya dengan masyarakat lokal. Contoh:
Masuknya produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain telah merubah gaya hidup masyarakat terutama yang ingin mengidentifikasikan diri sebagai masyarakat modern.
Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi, emosional, mistikal dan lain-lain. Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu.
·         Aspek politik.
Aspek politik tergolong kritis dalam perlusan operasi perusahaan internasional. Perusahaan multinasional biasanya melakukan analisis resiko politik terhadap negara yang menjadi wilayah operasinya tidak mengherankan bagi suatu perusahaan untuk tidak melakukan investasi di negara yang mengalami peperangan atau instabilitas politik dalam negeri sikap ini didasari akan kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa merugikan operasi perusahan multinasional.
Sebagai contoh, suatu studi untuk PBB, menunjukkan 1705 perusahaan transnasional yang dibebaskan secara paksa (divestment) di 79 negara berkembang selama 20 tahun dari tahun 1960-tahun 1979.masalah perusaaan multinasional yang sering menjadi topik perdebatan politik, karena kehadirannya yang mempengaruhi politik dalam negeri suatu negara. Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negara-negara berkembang dikhawatirkan akan mengurangi bobot kedaulatan negara, dan tidak jarang dicurigai sebagai bentuk perluasan kapitalisme yang bertentangan dengan prinsip/ ideologi nasional mereka.
Kehadiran ninvestasi negara-negara barat dan jepang sempat menjadi masalah politik dalam negeri Indonesia. Di mata orang indonesia aspek dari modal asing ini dianggap sebagai pengaruh negatif dari kebijaksanaan-kebijaksanaan sekarang diberlakukan. Karena mereka berpendapat penanaman modal asing telah memperbesar ketergantungan Indonesia kepada negara-negara barat dan jepang.
·         Aspek ekonomi
Lingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar negeri, berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional.
Menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga mengurangi daya beli mereka. Hal ini terutama karena kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong oleh motivasi ekonomi dan perusahaan patut memperhtungkan perkembangan lingkungan eknomi. Seperti, salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar internasional adalah untuk mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya pemasaran di dalam negeri sehubungan menurunya GNP.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris.
3.2 SARAN
Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah transfer of goods and services. Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar negeri ke dalam negeri (transfer of capital).Perpindahan tenaga kerja yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu negara. Dalam proses ini perlu adanya pengawasan mekanisme yang sering disebut transfer of labour.


DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/94773220/Makalah-Perdagangan-Internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar