BISNIS
INTERNASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Studi bisnis
internasional mulai berkembang sejak akhir PD
II dan memberi dimensi baru bagi studi ekonomi dan manajemen. Salah satu
disiplin ilmu yang dianggap dekat dengan studi bisnis internasional,
adalah
ekonomi internasional dan perdagangan internasional. Adapun yang
membedakan
antara ekonomi internasional/ perdagangan internasional dengan bisnis
internasional adalah sebagai berikut: Ekonomi internasional (perdagangan
internasional), menitikberatkan perhatiannya kepada hubungan ekonomi
antar
Negara. Sedangkan bisnis internasional, focus perhatiannya adalah pelaku
(perusahaan)yang memainkan peran dalam bisnis internasional.
Dimasa lalu bisnis
internasional tidak berkembang dengan
pesat dikarenakan alas an-alasan berikut: PD II hanya dikenal sebagai
era
kehancuran dan peperangan, sehingga memungkinkan terjadinya integrasi
ekonomi
serta kerjasama ekonomi antar Negara-negara. Pada masa tahun 1914-1950.
Strategi kerjasama internasional, investasi portofolio tanpa
keterlibatan manajerial.
Dimana periode ini perdagangan internasional didominasi oleh
perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Meningkatnya kegiatan bisnis
internasional dimulai sejak berakhirnya PD II (kolonialisme) dengan
semakin
berkembangnya usaha-usaha pembangunan ekonomi Negara-negara yang baru
merdeka.
Terlebih lagi dengan dianutnya politik ekonomi terbuka yang dipelopori
oleh AS
dan Negara-negara industri barat lainnya. Selanjutnya Pang Lay Kim,
dalam
bukunya “bisnis internasional dalam lingkungan yang sedang berubah”,
mengatakan
bahwa meningkatnya kegiatan bisnis internasional setelah PD II sampai
awal
1960, telah memberikan kesempatan kepada semua perusahaan modern untuk
memasuki
pasar internasional dan menempatkan diri dalam deretan MNC.
Disamping meningkatnya
perdagangan internasional dalam arti
kegiatan ekspor-impor, investasi antar Negara juga mulai berkembang
dengan
pesat. Pada akhir 1960-an, banyak perusahaan baik negara maupun swasta,
secara
pesat telah melanggar batas-batas nasional dan sering mengabaikan
hambatan-hambatanpolitik
dan ekonomi tradisional.
Perusahaan-perusahaan
tersebut antara lain berusaha
memanfaatkan peluang pasar bebas untuk tetap mempertahankan produksi
skala
masal, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus mendcari psar-pasar
baru
dan memperluas pasar-pasar yang ada. Dengan investasi, perusahaan dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan. Kegiatan perusahaan-perusahaan
tersebut
dimungkinkan oleh strategi nasional suatu Negara. Dalam hal ini contoh
yang
menarik adalah usaha kerjasama antara Negara eropa untuk melakukan
integrasi
ekonomi dalam kelompok MEE. Adanya hambatan tarif baru di MEE bagi
barang-barang AS dan ditambah dengan keuntungan potensial pasaran missal
baru
telah memicu investasi langsung Amerika di Eropa.
Perkembangan investasi
luarnegeri juga, menggambarkan
adanyta pergeseran dalam kegiatan perdagangan internasional. Dengan
mendahulukan kegiatan investasi langsung di luar perdagangan
ekspor-impor dan
investasi portofolio, dimana perusahaan asing langsung terlibat dalam
masalah-masalah
internal Negara-negara yang dimasukinya. Apa keuntungan bagi Negara yang
bersangkutan?
Perkembangan bisnis
internasional tidak lepas dari
perkembangan ekonomi dan perdagangan internasional. Dalam perdagangan
internasional tejadi perkembangan dari konsep absolute advantage kepada
konsep
comparative advantage, adanya pergeseran strategi dari bentuk kegiatan
perdagangan ekspor-impor kebentuk penanaman modal langsung maupun tidak
langsung. Perluasan kegiatan bisnis internasional semakin memberi
peluang bagi
usah pengembangan ekonomi dengan mengembangkan bisnis internasional,
perusahaan-perusahaan nasional akan bisa memperluas pemasarannya dari
pasar
local ke pasar dunia. Alasan yang melatarbelakangi pengembangan bisnis
internasional, adalah:
Dari segi
pertumbuhan ekspor,
produsen nasional menghadapi peluang pasar dalam negeri yang semakin
terbatas.
Terobosan melalui ekspor memperluas kemungkinan peluang bagi
produk-produk
mereka di Negara lain. Faktor-faktor yang melatar belakangi masuknya
perusahaan-perusahaan
AS ke pemasaran internasional adalah
1. Terdorong oleh
melemahnya kesempatan
pemasaran di dalam Negara.
2.
Perusahaan-perusahaan AS melakukan
perdagangan internasional karena terbukanya peluang bagi produk-produk
mereka
di Negara lainnya.
3. Adanya peralihan
dari dua actor menjadi
multiaktor, inti dari peralihan ini adalah semakin banyaknya pelaku
bisnis
internasional, yang semula didominasi oleh perusahaan-perusahaan AS,
kemudian
ditambah dengan perusahaan-perusahaan eropa barat, jepang dan dari dunia
ketiga. Selain itu Negara-negara berkembang berhasil menyatakan diri
kedalam
kelompok 77 dialog utara selatan dan munculnya badan-badan internasional
seperti IMF, bank dunia. PBB terhadap perusahaan-perusahaan
multinasional.
Perkembangan bisnis
internasional dari bentuk klasik yakni
strategi ekspor-impor kebentuk penanaman modal asing secara langsung.
Strategi
perusahaan semacam ini menjadi salah satu faktor peningkatan bumi
internasional. Karena dalam bentuk/ strategi seperti ini dimana
perusahaan-perusahaan
tidak mengekspor produknya, tetapi mengekspor manajemennya. Ini berarti
ada
pengaruh manajerial langsung ke Negara tuan rumah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
DEFINISI BISNIS INTERNASIONAL
Menurut Rugman
dan Hodgetss
”International business is the study of transactions taking place across
national borders for the purpose of satisfying the needs of individuals
and
organizations”.
Menurut Griffin
dan Pustay
“Internatioal business transactions between parties from more than one
country
is part of international business”.
Ball dan Wendell
“Bisnis internasional
merupakan bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara.
Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan
pemanufakturan
di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang d
bidang-bidang
seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,
perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi masa”.
Bisnis
internasional adalah bisnis
yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.
Beberapa
Pengertian Bisnis Berdasarkan
Ruang Lingkup
·
Bisnis
Domestik yaitu
bisnis yang
secara nyata
ditujukan pada aktivitas bisnis dalam negeri.
·
Bisnis
Internasional yaitu
bisnis yang bertindak
lebih jauh lagi dari bisnis domestik dan bikan sekedar pemasaran ekspor
akan
tetapi jauh terlibat dalam lingkingan pemasaran dalam negara tempat
perusahaan
tadi melakukan usaha.
·
Bisnis
Multinasional yaitu
bisnis yang dimulai dengan
memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan lalu
perusahaan
menyadari perbedaan dan keuikan lingkungan dalam negara tadi dan
menentukan
peranan baru untuk hal itu sendiri, melakukan adaptasi pemasaran
perusahaan
pada kebutuhan dan keinginan yang unik dari pelanggan negara itu.
·
Bisnis
Global
atau Transnasional yaitu
bisnis yang memfokuskan
pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global
dan
melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik berbeda dalam
setiap
negara.
2.2 RUANG LINGKUP
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional
bersifat luas dan multidimensional,
maka pelaku bisnis/ perusahaan perlu memiliki kawasan yang luas dalam
menjalankan kegiatannya. Seperti yang dikatakan Pang Lay Kim, bahwa
bisnis
internasional merupakan arena bagi hampir semua unsur seperti politik,
ekonomi
dan diplomasi. Hubungan internasional secara nyata ikut berperan,
mempengaruhI
dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis internasional.
Sebagaimana
dinyatakan oleh Moyer,
bidang bisnis internasional meminjam beberapa disiplin akademis termasuk
ekonomi internasional, antropologi budaya dan ilmu politik. Oleh karena
itu,
studi bisnis internasional biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut:
·
Operasi perusahaan dalam negeri di luar
negeri (investasi)
·
Perdagangan ekspor dan impor. Bidang
studi ini telah sejak lama menarik para ekonom, karena arus perdaangan
internasional memiliki dampak besar bagi pembangunan dan kegiatan
ekonomin
lokal.
·
Manajemen perbandingan. Membandingkan
perusahaan dalam dan luar negeri.
Perbandingan sistem ekonomi. Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan internasional dan manajemen internasional.
Perbandingan sistem ekonomi. Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan internasional dan manajemen internasional.
Kegiatan perusahaan
multinasional di Negara-negara lain,
tidak berbeda jauh dari kegiatan pemasaran internasional sebagai sub
fungsi
dari bisnis internasional. Phillips kotler, membedakan strategi-strategi
perusahaan dalam pemasaran internasional sebagai berikut:
- Kegiatan
ekspor yang terdiri atas ekspor langsung dan tidak langsung
- Kegiatan
usaha patungan yang terdiri atas: Usaha patungan pemilikan,
penanaman
modal asing bergabung dengan penanaman modal dalam negeri
- Investasi
langsung, dalam bentuk investasi perakitan atau fasilitas
manufakturing
asing
2.3 LINGKUNGAN
BISNIS INTERNASIONAL
·
Bisnis Internasional
Dalam kegiatan dan
perumusan strategi bisnis, perusahaan
internasional biasanya mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak
hanya
ekonomi tetapi juga sosial-budaya politik dan kedaulatan hukum. Konsep
kepentingan nasional dan pandangan hidup masyarakat setiap Negara
berbeda
karena itu perusahaan multinasional tidak bias secara bebas
mengendalkikan
seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah. Perbedaan kepentingan nasional
tidak
menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan internasional dengan
mitra
usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan rumah.
·
Kedaulatan nasional
Kehidupan nasional
suatu negara jelas berbeda dengan
kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi
kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik
berkembang
atas dasar kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara,
meskipun tidak
tertutup kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi
antar
negara. Seperti apa yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu
negara
bangsa secara khas memiliki sistem moneternya sendiri dan dikelola
dengan cara apapun
yang dinilai sesuai.
Oleh karena itu, untuk
memasuki wilayah pemasaran negara
lain, kemampuan untuk memahami serta beradaptasi dengan lingkungan
kehisdupan
setempat perlu dimiliki oleh perusahaan asing. Sebab, analisis aspek
kehidupan
negara tersebut sangat diperlukan dalam perumusan strategi perusahaan.
Disamping adanya
dampak positif terhadap kehidupan ekonomi
bagi pembangunan ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional
sering
mendapat kritikan. Dengan kata lain masuknya perusahaan asing
dikhawatirkan
akan melunturkan kedaulatan suatu bangsa.
Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah. Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu, interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.
Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah. Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu, interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.
·
Aspek Sosial-Budaya
Perbedaan struktur
sosial budaya, yang mirip hasil produk
budaya masyarakat maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional.
Suatu
perusahaan asing secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara
asalnya,
yang berlainan dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga
memungkinkan
terjadinya bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.Aspek sosial
budaya
ini dapat mempengaruhi fungsi-fugsi manajemen, pemasaran, sumber daya
manusia,
produksi, dan strategi perusahaan. Banyak ccontoh bisa dikemukakan,
tetapi yang
jelas perusahaan multinasional sebaiknya menyesuaikan strateginya dengan
sistem
sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi sosial budaya dimaksudkan untuk
mengurangi resiko konflik atau pertentangan sosial budaya dengan
masyarakat
lokal. Contoh:
Masuknya
produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain
telah merubah gaya hidup masyarakat terutama yang ingin
mengidentifikasikan diri
sebagai masyarakat modern.
Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi, emosional, mistikal dan lain-lain. Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu.
Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi, emosional, mistikal dan lain-lain. Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu.
·
Aspek politik.
Aspek politik
tergolong kritis dalam perlusan operasi
perusahaan internasional. Perusahaan multinasional biasanya melakukan
analisis
resiko politik terhadap negara yang menjadi wilayah operasinya tidak
mengherankan bagi suatu perusahaan untuk tidak melakukan investasi di
negara
yang mengalami peperangan atau instabilitas politik dalam negeri sikap
ini
didasari akan kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa
merugikan
operasi perusahan multinasional.
Sebagai contoh, suatu
studi untuk PBB, menunjukkan 1705
perusahaan transnasional yang dibebaskan secara paksa (divestment) di 79
negara
berkembang selama 20 tahun dari tahun 1960-tahun 1979.masalah perusaaan
multinasional yang sering menjadi topik perdebatan politik, karena
kehadirannya
yang mempengaruhi politik dalam negeri suatu negara. Meluasnya operasi
perusahaan multinasional di negara-negara berkembang dikhawatirkan akan
mengurangi bobot kedaulatan negara, dan tidak jarang dicurigai sebagai
bentuk
perluasan kapitalisme yang bertentangan dengan prinsip/ ideologi
nasional
mereka.
Kehadiran ninvestasi
negara-negara barat dan jepang sempat
menjadi masalah politik dalam negeri Indonesia. Di mata orang indonesia
aspek
dari modal asing ini dianggap sebagai pengaruh negatif dari
kebijaksanaan-kebijaksanaan sekarang diberlakukan. Karena mereka
berpendapat
penanaman modal asing telah memperbesar ketergantungan Indonesia kepada
negara-negara barat dan jepang.
·
Aspek ekonomi
Lingkungan ekonomi
beserta perubahannya, baik didalam maupun
di luar negeri, berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional.
Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur
penting,
sering menjadi perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam
melakukan
kegiatan bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan
tingkat
penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional.
Menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
melemahkan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga mengurangi daya beli
mereka.
Hal ini terutama karena kegiatan-kegiatan perusahaan internasional
didorong
oleh motivasi ekonomi dan perusahaan patut memperhtungkan perkembangan
lingkungan eknomi. Seperti, salah satu pendorong perusahaan AS memasuki
pasar internasional
adalah untuk mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya
pemasaran
di dalam negeri sehubungan menurunya GNP.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Bisnis
internasional adalah
bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.Kekuatan yang
mendasari
bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi
adalah
asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat
dunia
ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis
internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian
diperluas menjadi regiosentris.
3.2 SARAN
Perdagangan
internasional berhubungan dengan
berbagai kegiatan, seperti: Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain
atau disebut
dengan istilah transfer of goods and services. Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari
luar
negeri ke dalam negeri (transfer of capital).Perpindahan tenaga
kerja
yang mempengaruhi pendapatan devisa suatu negara. Dalam proses ini perlu adanya
pengawasan
mekanisme yang sering disebut transfer of labour.
DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com/doc/94773220/Makalah-Perdagangan-Internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar